BUDIDAYA
TANAMAN HORTIKULTURA UTAMA
BUDIDAYA KACANG PANJANG DENGAN ANALISA USAHA
TANI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Upaya peningkatan produksi pangan khususnya
karbohidrat telah dapat ditingkatkan dengan kemajuan-kemajuan yang cukup
berarti. Dengan tetap mempertahankan laju peningkatan produksi tanaman sumber
karbohidrat, akan diperhatikan pula usaha untuk meningkatkan produksi
hortikultura, dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin dan mineral
dalam usaha memperbaiki mutu gizi makanan rakyat serta untuk meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani.
Berbagai teknologi telah tersedia dalam
meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura, baik dalam penyediaan
varietas unggul maupun dalam pengelolaan tanaman pra dan pasca panen, sebagian
dari teknologi tersebut telah diterapkan oleh sebagian petani namun sebagiannya
masih harus memerlukan upaya khusus agar teknologi tersebut sampai dan
diterapkan oleh petani.
Salah satu tanaman legum yang kaya akan vitamin
adalah kacang panjang. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis sp)
termasuk dalam suku Papilionaceae dan merupakan tanaman semusim yang bersifat
membelit. Daun tersusun tiga-tiga helai, batangnya panjang liat dan sedikit
berbulu. Bunganya berbentuk kupu-kupu. Buahnya bulat, panjangnya antara 10 – 80
cm. Buahnya waktu muda berwarna hijau, hijau keputih-putihan, putih dan setelah
tua berwarna putih kekuning-kuningan. Buah muda mudah patah, sesudah tua
menjadi liat. Banyak digemari masyarakat karena rasanya yang enak, gurih,
banyak mengandung vitamin A, B dan C, kacang panjang dapat ditanam di dataran
tinggi dan di dataran rendah setiap waktu, asalkan dapat tersedia air
secukupnya.
BAB II
PEMBAHASAN

Gambar Tanaman
Kacang Panjang
2.1 Klasifikasi botani
tanaman kacang panjang
Divisi
: Spermathophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class
: Dycotyledoneae
Ordo
: Leguminales
Famili :
Papiolinaceae
Genus
: Vigna
Spesies :
Vigna spp
2.2
Syarat Tumbuh Kacang Panjang
Tanaman kacang panjang tumbuh baik pada tanah
Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan
drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius,
iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum
kurang dari 800 m dpl.
Pembibitan
·
Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut:
penampilan bernas, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak
mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20
kg.
·
Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung
tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.
Pengolahan Media Tanam
·
Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak hingga
tanah menjadi gembur
·
Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara
bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan.
·
Sebelun penannaman biarkan bedengan selama satu minggu, setelah itu baru ditanam
2.3 Teknik Penanaman Kacang
Panjang
·
Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan,
tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai
·
Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu
tiriskan
·
Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup
dengan tanah tipis/dengan abu dapur.
Penyulaman
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari
setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur
2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan
dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan sabit.
Pemangkasan
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu
diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun
dapat menghambat pertumbuhan bunga.
Pemupukan
Dosis pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman
yang bisa kita dapatkan melalui kegiatan pengamatan dilapangan
Catatan
: Atau sesuai rekomendasi setempat.
Pemupukan dapat dilakukan
dengan cara menabur pupuk pada sekitar lobang tanaman kacang panjang
Pengairan
Untuk pengairan dapat disesuaikan dengan keadaan
cuaca atau curah hujan yang turrun selama masa pembudidayaan kacang panjang.
2.4
Pengelolaan Hama Dan Penyakit pada Tanaman Kacang Panjang
- Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih
sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun
berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak.
Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari
famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan PESTONA.
- Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama
mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di
pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan
famili kacang-kacangan dan penyemprotan Natural BVR.
- Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak
pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong.
Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman
serempak, Semprot Natural VITURA.
- Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang,
hancur sampai 90%.
Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa
tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak
jagung 10 cc/kg biji.
- Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang
membuka, kemudian memakan polong.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan
kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan PESTONA.
- Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum
lindemuthianum )
Gejala: serangan dapat diamati pada bibit
yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan
keping biji.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum
ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan membuang rumput-rumput dari
sekitar tanaman.
- Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne
Virus/CAMV)
Gejala: pada daun-daun muda terdapat
gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor
kutu daun.
Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot
vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
- Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom
Virus/Cowpea Stunt Virus.)
Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat,
ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk
“sapu”. Penyakit ditularkan kutu daun.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
- Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )
Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan
berat menyeabkan tanaman mati.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan
mencabut tanaman yang mati dan gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
2.5
Panen Dan Pasca Panen Tanaman Kacang Panjang
- Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong
telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak
menonjol.
- Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur
tanaman siap panen 3,5-4 bulan.
- Cara panen pada tanaman kacang panjang dengan memotong
tangkai buah dengan pisau tajam.
- Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di
tempat penampungan, lalu disortasi.
- Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg
dan siap dipasarkan.
Pasca panen
- Pengumpulan
Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan
di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan. Untuk polong tua setelah
dikumpulkan, lalu polong dikeringkan dengan cara dijemur sampai kadar air
12-14%.
- Penyortiran
Memisahkan polong muda yang baik dengan yang
rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong
minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak
menonjol dan warna hijau dan segar. Sedangkan untuk polong tua yang sudah
kering dipisahkan dari kulit polong, dan biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar
airnya.
- Penyimpanan
Untuk mempertahankan kesegaran polong,
penyimpanan sementara sebelum dipasarkan sebaiknya di tempat teduh. Penggunaan
remukan es/lemari pendingin, sedangkan polong tua disimpan di dalam kaleng dan
diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik.
2.6
Analisa Usahatani Kacang Panjang
Budidaya kacang panjang dengan lahan milik
sendiri, hasil analisisnya adalah sebagai berikut:
No
|
Keteranagan
|
Satuan
|
Harga ( Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
1
|
Kacang panjang
|
316 kg x @ Rp3500
|
|
1.106.000
|
|
Variable Cost
|
|
|
|
1.Bibit(dihasilkansendiri)
|
|
50.000
|
|
|
2
|
Pupuk
|
|
|
|
|
Urea
|
5kgx@Rp
2.500
|
12.500
|
|
TS
|
5kgx@ Rp
2.750
|
13.750
|
|
|
3
|
Tenaga Kerja
|
|
|
|
|
Pengolahan Lahan
|
3 x
35.000
|
105.000
|
|
Persemaian
|
1 x 35.000
|
35.000
|
|
|
Penanaman
|
1 x 35.000
|
35.000
|
|
|
Penyiangan Rumput
|
3 x 35.000
|
105.000
|
|
|
Pemupukan
|
1 x 35.000
|
35.000
|
|
|
Panenan
|
1 x 35.000
|
35.000
|
|
|
TotalvariableCost
|
426.250
|
|||
Jumlah
|
679.750
|
R/C = Rp 1.106.000/ Rp 426.250
= 2,596
Setiap
Rp 1 biaya menghasilkan Rp 2,5,96 sehingga dapat disimpulkan usaha tani Kacang
Panjang pada 0,04 hektar lahan layak untuk dijalankan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga budidaya
kacang panjang cukup menjanjikan, nampak dari beberapa tahun terakhir ini
banyak permintaan baik dalam negeri maupun luar negeri, yang belum dapat
terpenuhi. Selain untuk pemenuhan gizi, kacang panjang juga memiliki berbagai
khasiat diantaranya sebagai antikanker, antibakteri, antioksidan, meningkatkan
fungsi sel darah merah, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan, sakit pinggang,
dan lain sebagainya. Dalam analisis usaha tani yang dilakukan pada lahan seluas
0,04 hektar, budidaya kacang panjang layak untuk dijalankan karena
diperoleh keuntungan yang maksimal tetapi harus dalam kondisi lahan yang tepat.
3.2 Saran
Berdasarkan makalah yang telah saya susun,
masyarakat atau petani agar tidak ragu untuk bertanam kacang panjang karena
budidaya tanaman kacang panjang akan menghasilkan untung besar jika
budidayanya dilakukan dengan cara yanng benar, selain itu pupuk organik akan
sangat menunjang kesuburan tanaman kacang panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar