Sabtu, 06 Desember 2014

BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA UTAMA

 BUDIDAYA KACANG PANJANG DENGAN ANALISA USAHA TANI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Upaya peningkatan produksi pangan khususnya karbohidrat telah dapat ditingkatkan dengan kemajuan-kemajuan yang cukup berarti. Dengan tetap mempertahankan laju peningkatan produksi tanaman sumber karbohidrat, akan diperhatikan pula usaha untuk meningkatkan produksi hortikultura, dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin dan mineral dalam usaha memperbaiki mutu gizi makanan rakyat serta untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Berbagai teknologi telah tersedia dalam meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura, baik dalam penyediaan varietas unggul maupun dalam pengelolaan tanaman pra dan pasca panen, sebagian dari teknologi tersebut telah diterapkan oleh sebagian petani namun sebagiannya masih harus memerlukan upaya khusus agar teknologi tersebut sampai dan diterapkan oleh petani.
Salah satu tanaman legum yang kaya akan vitamin adalah kacang panjang. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis sp) termasuk dalam suku Papilionaceae dan merupakan tanaman semusim yang bersifat membelit. Daun tersusun tiga-tiga helai, batangnya panjang liat dan sedikit berbulu. Bunganya berbentuk kupu-kupu. Buahnya bulat, panjangnya antara 10 – 80 cm. Buahnya waktu muda berwarna hijau, hijau keputih-putihan, putih dan setelah tua berwarna putih kekuning-kuningan. Buah muda mudah patah, sesudah tua menjadi liat. Banyak digemari masyarakat karena rasanya yang enak, gurih, banyak mengandung vitamin A, B dan C, kacang panjang dapat ditanam di dataran tinggi dan di dataran rendah setiap waktu, asalkan dapat tersedia air secukupnya.

BAB II
PEMBAHASAN




Gambar Tanaman Kacang Panjang


2.1  Klasifikasi botani tanaman kacang panjang
Divisi               :    Spermathophyta
Sub Divisi        :    Angiospermae
Class                :    Dycotyledoneae
Ordo                :    Leguminales
Famili              :    Papiolinaceae
Genus              :    Vigna
Spesies            :    Vigna spp
2.2  Syarat Tumbuh Kacang Panjang
Tanaman kacang panjang tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.
Pembibitan
·           Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: penampilan bernas, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
·           Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.
Pengolahan Media Tanam
·           Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak hingga tanah menjadi gembur
·           Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan.
·           Sebelun penannaman biarkan bedengan selama  satu minggu, setelah itu baru ditanam
2.3  Teknik Penanaman Kacang Panjang
·           Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai
·           Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan
·           Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.

Penyulaman
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan sabit.
Pemangkasan
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.
Pemupukan
Dosis pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman yang bisa kita dapatkan melalui kegiatan pengamatan dilapangan
Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat.
Pemupukan dapat dilakukan dengan cara menabur pupuk pada sekitar lobang tanaman kacang panjang
Pengairan
Untuk pengairan dapat disesuaikan dengan keadaan cuaca atau curah hujan yang turrun selama masa pembudidayaan kacang panjang.



2.4  Pengelolaan Hama Dan Penyakit pada Tanaman Kacang Panjang
  1. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala:             terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak.
Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan PESTONA.
  1. Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala:             pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan Natural BVR.
  1. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala:             daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong.
Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, Semprot Natural VITURA.
  1. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala:             biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%.
Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
  1. Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala:             larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan PESTONA.
  1. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum )
Gejala:             serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.
  1. Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV)
Gejala:             pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.
Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.


  1. Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
Gejala:             pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk “sapu”. Penyakit ditularkan kutu daun.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
  1. Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )
Gejala:             tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
2.5  Panen Dan Pasca Panen Tanaman Kacang Panjang
  • Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol.
  • Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan.
  • Cara panen pada tanaman kacang panjang dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
  • Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi.
  • Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.
 Pasca panen
  1. Pengumpulan
Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan. Untuk polong tua setelah dikumpulkan, lalu polong dikeringkan dengan cara dijemur sampai kadar air 12-14%.
  1. Penyortiran
Memisahkan polong muda yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau dan segar. Sedangkan untuk polong tua yang sudah kering dipisahkan dari kulit polong, dan biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar airnya.
  1. Penyimpanan
Untuk mempertahankan kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkan sebaiknya di tempat teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkan polong tua disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik.

2.6  Analisa Usahatani Kacang Panjang
Budidaya kacang panjang dengan lahan milik sendiri, hasil analisisnya adalah sebagai berikut:


No
Keteranagan
Satuan
Harga ( Rp)
Jumlah (Rp)
1
Kacang panjang 
316 kg x @ Rp3500

 1.106.000

Variable Cost



1.Bibit(dihasilkansendiri)

 50.000

2
Pupuk




Urea   
5kgx@Rp 2.500      
 12.500

TS      
5kgx@ Rp 2.750   
13.750

3
Tenaga Kerja




Pengolahan Lahan
3 x 35.000           
105.000

Persemaian
1 x 35.000
35.000

Penanaman
1 x 35.000
35.000

Penyiangan Rumput
3 x 35.000
105.000

Pemupukan
1 x 35.000
35.000

Panenan
1 x 35.000
35.000

TotalvariableCost
426.250
Jumlah
679.750











R/C  = Rp 1.106.000/ Rp 426.250
        = 2,596
Setiap Rp 1 biaya menghasilkan Rp 2,5,96 sehingga dapat disimpulkan usaha tani Kacang Panjang pada 0,04 hektar lahan layak untuk dijalankan.
  
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan, nampak dari beberapa tahun terakhir ini banyak permintaan baik dalam negeri maupun luar negeri,  yang belum dapat terpenuhi. Selain untuk pemenuhan gizi, kacang panjang juga memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antikanker, antibakteri, antioksidan, meningkatkan fungsi sel darah merah, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan, sakit pinggang, dan lain sebagainya. Dalam analisis usaha tani yang dilakukan pada lahan seluas 0,04 hektar,  budidaya kacang panjang layak untuk dijalankan karena diperoleh keuntungan yang maksimal tetapi harus dalam kondisi lahan yang tepat.
3.2 Saran
Berdasarkan makalah yang telah saya susun, masyarakat atau petani agar tidak ragu untuk bertanam kacang panjang karena budidaya tanaman kacang panjang akan menghasilkan untung besar  jika budidayanya dilakukan dengan cara yanng benar, selain itu pupuk organik akan sangat menunjang kesuburan tanaman kacang panjang.


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar